Kelompok peretas atau hacker Brain Cipher akhirnya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia usai melakukan aksi peretasan di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, di Surabaya, baru-baru ini hingga menimbulkan kehebohan.

Lewat keterangan yang diunggah akun X @stealthmole_int, Brain Cipher berjanji akan memberikan kunci enkripsi pada Rabu (3/7/2024) besok, untuk membuka akses data pemerintah Indonesia yang dihack, secara cuma-cuma atau gratis.

"Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa [serangan] ini berdampak ke semua orang," tulis sang hacker, dikutip dari akun perusahaan intelijen siber StealthMole, Selasa (2/7/2024).

"Kami juga mohon terima kasih dan kepastian masyarakat bahwa kami telah mengambil keputusan tersebut secara sadar dan mandiri," lanjutnya.

Usut punya usut, sang hacker ternyata merasa kasihan dengan warga Indonesia akibat peretasan yang mereka lalukan tersebut. Tak hanya itu, mereka menekankan perlunya pendanaan dan spesialis keamanan siber.

Sekadar diketahui, baru-baru ini server PDNS 2 mendapat serangan ransomware yang menyebabkan gangguan pelayanan terhadap 210 instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Beberapa instansi yang layanannya terdampak, antara lain Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian PUPR, LKPP, hingga Pemerintah Daerah Kediri.

Namun, dari 210 instansi terdampak, gangguan paling parah terjadi pada pelayanan keimigrasian Kemenkumham karena layanan publik tersebut menjadi salah satu yang paling intens diakses masyarakat.